Manbaul Ulum Bersholawat 2025 : Acara Puncak GEMPITA 2025

CIREBON – Lantunan sholawat nabi menggema indah di langit Cirebon pada malam puncak perayaan akbar santri tahun ini. Acara bertajuk Manbaul Ulum Bersholawat 2025 sukses digelar sebagai penutup rangkaian kegiatan GEMPITA 2025 (Gebyar Pemuda Islam Multitalenta). Acara yang dinanti-nanti ini dilaksanakan pada malam hari, tepatnya pada tanggal 25 Oktober 2025, bertempat di halaman utama Pondok Pesantren Manbaul Ulum Cirebon. Ratusan santri, alumni, wali santri, hingga masyarakat umum tumpah ruah memadati lokasi acara untuk mencari keberkahan majelis.

Daya tarik utama malam itu adalah kehadiran bintang tamu istimewa yang sengaja didatangkan untuk memimpin gema sholawat. Munsyid kondang asal Pekalongan, Gus Mustafid dan Gus Yaman, sukses membius para jamaah dengan suara emas mereka. Kolaborasi keduanya membawa suasana syahdu sekaligus semangat kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Tak hanya sekadar bersholawat, acara ini juga menjadi majelis ilmu dengan kehadiran Habib Masholeh bin Yahya. Dalam tausiyahnya (Mauidhoh Hasanah), Habib Masholeh menekankan pentingnya menjaga semangat santri dalam era modern tanpa melupakan akhlak karimah. Kehadiran beliau memberikan kesejukan rohani bagi seluruh hadirin yang menyimak dengan khidmat hingga akhir acara.

Manbaul Ulum Bersholawat 2025 ini bukan sekadar pengajian biasa, melainkan acara puncak atau closing ceremony dari GEMPITA 2025. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk rasa syukur atas suksesnya rangkaian perlombaan dan kreativitas santri yang telah berjalan sebelumnya, sekaligus dalam rangka memperingati momentum Hari Santri Nasional. Pemilihan tanggal 25 Oktober 2025 dinilai sangat tepat karena masih berada dalam nuansa bulan santri, menjadikan semangat resolusi jihad para santri makin terasa kental malam itu.

Suasana malam di Komplek Pondok Pesantren Manbaul Ulum berubah menjadi lautan manusia dan cahaya. Tata panggung yang megah dengan lighting yang memukau menambah kemeriahan acara tanpa mengurangi kesakralan sholawat. Para santri terlihat antusias mengibarkan bendera-bendera sholawat dan atribut GEMPITA 2025. Ketika Gus Mustafid dan Gus Yaman melantunkan Mahallul Qiyam, seluruh jamaah berdiri serentak, menciptakan momen emosional yang menggetarkan hati siapa saja yang berada di sana.

Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Habib Masholeh bin Yahya, memohon keberkahan untuk Pondok Pesantren Manbaul Ulum, para asatidz, santri, dan seluruh umat Islam di Indonesia. Suksesnya Manbaul Ulum Bersholawat 2025 ini membuktikan bahwa pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga pusat kebudayaan Islam yang mampu menyatukan umat dalam harmoni sholawat.(Muhammad Afrizal Azhari)