Ujian Semester Ganjil 2025 : Ujian itu untuk belajar, Bukan Belajar untuk ujian

CIREBON – Atmosfer kesungguhan dan semangat menuntut ilmu kembali mewarnai kompleks Pondok Pesantren Manbaul Ulum Cirebon. Sebagai upaya menjaga mutu pendidikan dan mengevaluasi hasil pembelajaran santri, pihak pesantren secara resmi mengumumkan pelaksanaan rangkaian Ujian Tahun Ajaran 2025-2026 yang digelar secara bertahap mulai November hingga Desember 2025. Agenda tahunan ini wajib diikuti oleh seluruh santriwan dan santriwati dari berbagai tingkatan kelas. Rangkaian ujian ini bukan sekadar rutinitas akademik semata, melainkan sebuah proses penting untuk mengukur sejauh mana penyerapan ilmu (transfer of knowledge) dan penanaman nilai-nilai karakter (transfer of values) yang telah diajarkan selama satu semester ini.

Empat Tahapan Ujian: Menguji Intelektual dan Mental

Mengawali dengan Ujian Hafalan dan Ibadah

Rangkaian ujian akan dibuka pada tanggal 10 hingga 16 November 2025. Pada tahap awal ini, fokus utama adalah menguji daya ingat dan kefasihan santri melalui Ujian Hafalan (Tahfidz & Muhafadzoh). Materi yang diujikan meliputi hafalan Al-Qur’an, Hadits, Mahfudzot (kata-kata mutiara), serta pemahaman ilmu Tajwid. Tak hanya itu, aspek amaliah juga dinilai secara ketat melalui ujian Praktek Ibadah untuk memastikan tata cara ibadah santri sesuai dengan syariat.

Uji Mental Melalui Lisan

Setelah jeda sejenak, tensi ujian akan meningkat pada tanggal 27 hingga 29 November 2025 melalui pelaksanaan Ujian Lisan (Syafahi). Berbeda dengan ujian tulis, tahap ini menuntut kesiapan mental yang prima. Para santri akan berhadapan langsung dengan penguji (Asatidz/Asatidzah) untuk menjawab pertanyaan menggunakan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Tahap ini didesain khusus untuk melatih kepercayaan diri (self-confidence) dan keterampilan berbicara (public speaking) santri.

Evaluasi Materi Kepesantrenan (Tulis)

Puncak evaluasi materi pondok akan dilaksanakan pada tanggal 1 hingga 6 Desember 2025 lewat Ujian Tulis (Tahriri) Pesantren. Dalam periode ini, kemampuan analisis santri diuji di atas kertas mencakup seluruh mata pelajaran Dirasah Islamiyah dan Kurikulum KMI (Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyah). Pengawasan ketat diterapkan untuk menjunjung tinggi nilai kejujuran sebagai mahkota seorang santri.

Penutup dengan Ujian Formal

Sebagai penutup rangkaian evaluasi semester ini, santri akan menghadapi Ujian Tulis Lembaga Formal pada tanggal 8 hingga 12 Desember 2025. Ujian ini mencakup mata pelajaran umum sesuai jenjang pendidikan formal masing-masing, baik tingkat SMP, MTs, maupun MA. Hal ini menegaskan komitmen pesantren dalam menyeimbangkan prestasi ilmu agama dan ilmu umum.

Pentingnya Kejujuran dan Persiapan Matang

Pihak pengasuh dan jajaran pengurus Pondok Pesantren Manbaul Ulum Cirebon menekankan bahwa nilai bukanlah satu-satunya tujuan akhir. Lebih dari itu, kejujuran dalam mengerjakan ujian adalah harga mati.

“Ujian adalah sarana untuk belajar, bukan sekadar mencari nilai. Kami berharap seluruh santri mempersiapkan diri dengan cara murojaah (mengulang pelajaran), menjaga kesehatan, dan meluruskan niat,” ujar perwakilan Bagian Akademik dalam keterangannya.

“Ujian itu untuk belajar, Bukan Belajar untuk ujian” Ujar KH. Mahfudz Hudlori, M.H.I (Pengasuh Pondok Pesantren Manbaul Ulum Cirebon)

Dengan jadwal yang padat ini, dukungan dan doa restu dari para Wali Santri sangat diharapkan agar seluruh santri diberikan kesehatan, kemudahan, dan futuh (keterbukaan hati/pikiran) dalam menjawab setiap soal ujian. Semoga pelaksanaan Ujian Tahun Ajaran 2025-2026 ini berjalan lancar dan melahirkan generasi santri yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga mulia secara akhlak.(Muhammad Afrizal Azhari)